Pemilu: Salah Satu Pilar Demokrasi dan Cermin Kedaulatan Rakyat
|
Dalam sistem demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) memegang peran yang sangat penting sebagai sarana utama bagi rakyat untuk menyalurkan hak politiknya. Pemilu bukan sekadar kegiatan rutin lima tahunan, melainkan merupakan wujud nyata dari kedaulatan rakyat, di mana rakyat memiliki kekuasaan tertinggi untuk menentukan arah dan masa depan bangsa.
Makna Pemilu dalam Sistem Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan), yang berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dalam konteks ini, pemilu menjadi pilar utama demokrasi, karena melalui mekanisme inilah rakyat dapat memilih wakil-wakilnya di lembaga legislatif maupun eksekutif. Pemilu memastikan bahwa pemerintahan berjalan berdasarkan mandat rakyat, bukan hasil penunjukan sepihak atau kekuasaan turun-temurun.
Dasar Hukum Pemilu di Indonesia
Pelaksanaan Pemilu di Indonesia memiliki landasan hukum yang kuat, baik dalam konstitusi maupun dalam peraturan perundang-undangan. Beberapa dasar hukumnya antara lain:
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 1 ayat (2): “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.” Ini menegaskan bahwa seluruh kekuasaan negara bersumber dari rakyat.
Pasal 22E ayat (1): “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.” Pasal ini menjadi dasar konstitusional penyelenggaraan pemilu yang demokratis.
Pasal 22E ayat (2)–(6) juga mengatur penyelenggaraan pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, serta DPRD.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
UU ini merupakan aturan pelaksana yang mengatur secara rinci mengenai sistem pemilu, penyelenggara (KPU, Bawaslu, DKPP), peserta pemilu, tahapan pelaksanaan, hingga penegakan hukum pemilu.
Pemilu sebagai Cermin Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan rakyat berarti bahwa rakyat memiliki hak penuh untuk menentukan siapa yang akan memimpin dan membuat kebijakan atas nama mereka. Proses pemilu yang jujur, adil, dan transparan mencerminkan sejauh mana prinsip ini dijalankan. Ketika rakyat menggunakan hak pilihnya secara bebas tanpa tekanan, maka hasil pemilu benar-benar mencerminkan aspirasi dan kehendak masyarakat.
Namun, jika pemilu diwarnai dengan politik uang, manipulasi suara, atau intimidasi, maka kedaulatan rakyat menjadi ternoda. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi proses pemilu juga menjadi bagian penting dalam menjaga kemurnian demokrasi.
Peran Masyarakat dalam Menjaga Demokrasi
Partisipasi masyarakat tidak berhenti setelah mencoblos di bilik suara. Rakyat harus terus mengawal jalannya pemerintahan agar wakil yang terpilih menjalankan amanah dengan jujur dan bertanggung jawab. Kesadaran politik yang tinggi, sikap kritis terhadap kebijakan publik, serta kepedulian terhadap isu-isu kebangsaan merupakan bentuk nyata dari kedaulatan rakyat yang hidup.
________
Pemilu bukan hanya sebuah prosedur politik, tetapi sebuah refleksi dari kedewasaan demokrasi suatu bangsa. Dengan pemilu yang bebas, jujur, dan adil, rakyat menegaskan bahwa mereka adalah pemilik sah kedaulatan negara. Oleh karena itu, setiap warga negara hendaknya menyadari pentingnya menggunakan hak pilih secara bijak, sebab satu suara yang diberikan dengan penuh kesadaran dapat menentukan masa depan bangsa dan kualitas demokrasi di Indonesia.
Penulis : Saparudin, S.H, Kordiv P2H Bawaslu Kab Sanggau
Editor : Herry